Meneladani Kisah-Kisah Inspiratif dalam Al-Quran dalam Membangun Keluarga Rabbani
Oleh : Ustadz Dr. Eng. H. Yunus Daud, Dipl.Geotherm.Tech., M.Sc
INTRODUCTION
Al Quran Surat Ali Imran (3) ayat 100-104
“Keluarga adalah miniatur sebuah bangsa, rapuh dan runtuhnya keluarga merupakan indikator lemah dan hancurnya sebuah bangsa”
(Dikutip dari buku “Tatanan Berkeluarga dalam Islam” diterbitkan oleh Lembaga Kajian Ketahanan Keluarga Indonesia (LK3I)
Seseorang akan mampu memimpin bangsa jika ia mampu memimpin keluarga, *dengan izin Allah SWT
“Keluarga adalah miniatur sebuah bangsa”
Hal ini perlu ditanamkan dan ditekankan pada setiap keluarga, temasuk pada keluraga yang baru dibina.
Jika bangsa Indonseia ingin dirusak, maka dimulai dengan merusak keluarga. HAL INI PERLU DIGARISBAWAHI.
Kita harus mempertahankan bangsa kita dari musuh-musuh. Kita harus kokohkan keluarga dengan baik, kesadaran bersama perlu ditanamkan.
“Wahai orang2 yg beriman! Jika kamu mengikuti sebagian dari org yang diberi Kitab, niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi orang kafir setelah beriman” (Q.S. Ali Imran ayat 100)
Kondisi ini mengkhawatirkan,
Berarti ada kondisi iman menjadi kafir
“Segala puji bagi Allah yang telah mengkaruniakan kita dengan Iman dan Islam”
Karena itu “mengikuti” ini tidak boleh, meniru-niru tidak boleh, apalagi yang berhubungan dengan akidah, ibadah, pola hidup yang tidak bersumber dari Allah SWT.
Ideologi, politik, sosial, pola pergaulan, dsb banyak hal yang tidak mengindahkan perintah dan hidayah Allah SWT, Banyak ayat-ayat yang diselewengkan, diputarbalikkan, maka jangan diikuti. Karena kita sudah memiliki pedoman, contoh, nabi Muhammad SAW, oleh karena itu kita harus menggali segala sesuatu tentang Nabiyullah Muhammad SAW.
-Gradasi warna-
Kebiasaan menonton bola. Apakah tidak boleh nonton bola? Boleh, namun yang menjadi masalah adalah nonton TV di waktu azan maghrib, apalagi saat bola belum kunjung gol-gol, maka makin asiklah menikmati nonton bola.
Lalu, apa yang terjadi?
Perubahan akan terjadi sedikit demi sedikit, pola hidup kita akan diubah mulai dari hijau berubah menjadi kuning, kuning berubah menjadi kuning ke-orenan, lalu bergeser menjadi merah muda, lalu merah tua. Perlahan-lahan.
“niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi orang kafir setelah beriman”
“Dan bagaimana kamu (sampai) menjadi kafir, padahal ayat-ayat Allah dibacakan kepada kamu, dan rasul-Nya (Muhammad) pun berada di tengah-tengah kamu? Barang siapa berpegang teguh kepada (agama) Allah, maka sungguh, dia diberi petunjuk kepada jalan yang lurus.”(Q.S. Ali Imran ayat 101)
Padahal risalah nabi ada, ada sampai hari kiamat.
Ayat-ayatnya senantiasa dibacakan kepada kita, dan dai dai nya, para murabbi nya ada diantara kita, kenapa kita tertipu dengan tipu-tipuan mereka. Hal ini bukan tanpa program, ada program yang dibuat oleh orang-orang yang tidak suka pada orang muslim.
“Tidak akan ridho mereka, sampai kalian mengikuti millah (kebiasan, pola hidup, life style) mereka”
Cukuplah Allah mengingatkan kita, agar kta kembali sadar, mengingtkan keluarga kita.
Berpegang Teguh
Ibarat naik kereta yang dibawahnya ada api, berpegang teguh, maka peganglah dengan pegangan yang kuat, kalau terjatuh maka hancur, maka Allah memerinthkan kita utk memegang dengan pegangan yang kuat.
“wahai orang2 yg beriman! Bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kapada-Nya dan jangan kamu mati kecuali dalam keadaan muslim”(Q.S. Ali Imran ayat 102)
Maka mulailah dari niat kepada Allah, mempercantik akhlak, interaksi dengan Al Quran, jihad fii sabilillah, dan seterusnya…
Karna kita tidak tahu kapan kita akan mati.
“Dan berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara, sedangkan (ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah, Allah menerangkan ayat-ayatNya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk” (Q.S. Ali Imran ayat 103)
Berpegang teguh disini konteksnya berjamaah, butuh peran semua, butuh peran semua masyarakat, butuh satu bangsa. Hendaklah kalian berpegang teguh SEMUA nya kepada tali ajaran Allah, perintah ini jamak, untuk semua kaum muslimin, untuk semua masyarakat, maka janganlah kamu berpecah belah, janganlah kamu berbantah-bantahan, maka dalam dialog hendaklah dengarkan dulu org lain selesai berbicara, maka dalam Islam kita disatukan dengan satu keimanan.
Membangun individu, keluarga, masyarakat, bangsa secara kokoh. Semua telah diatur Allah di dalam Alquran.
Kuntum khaira ummah ukhrijat linnas
“Kalian adalah umat terbaik”
Karna itu janganlah kita tertipu dengan tipu daya dan perangkat2 mereka, maka keluarga kita harus dikokohkan
KISAH-KISAH INSPIRATIF DALAM ALQURAN
Q.S. Ali Imran (3) ayat 33-34
Jadi, ada keluarga-keluarga pilihan, ada manusia-manusia pilihan yang telah dipilih oleh Allah untuk menjadi teladan, karena itu kita harus banyak mendalami kehidupan mereka.
Jika kita ingin menjadikan model, maka modelnya banyak dan yang mempunyai track record paling baik adalah Nabi Muhammad SAW.
Disamping ada Nabi-Nabi dari Nabi Adam AS, Nabi Ibrahim, dll. Maka itulah dalam shalawat kita menyebut Nabi Ibrahim as, beserta para keluarga dan sahabat. Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa’ala Muhammad
Dan ada kisah keluarga yang dimuliakan oleh Allah yang bukan keluarga nabi diantaranya Ali imran (3), Lukman (31). Lukman bukan Nabi, ia hanya seorang petani, yang nasihat-nasihatnya diabadikan di dalam Alquran, jadi kita tinggal meneladani kisah-kisah tersebut dari Alquran.
Ya Rabb, ijinkan kami bisa meneladani kisah keluarga Imran, Lukman, Ibrahim, Ya’qub, Muhammad, dan keluarga2 yg Engkau ridhoi yang lainnya yaa Allah, aamiin
KISAH KELUARGA IMRAN
Adalah satu-satunya surat dalam Al Quran yang diberi nama dengan nama sebuah keluarga.
Q.S. Ali Imran ayat 35
“(Ingatlah), ketika istri ‘Imran berkata, ” Ya Tuhanku, sesungguhnya aku bernazar kepadaMu, apabila (janin) yang dalam kandunganku (kelak) menjadi hamba yang mengabdi (kepadaMu), maka terimalah (nazar itu) dariku. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui”
Yang diceritakan oleh ayat ini adalah istrinya ‘Imran, bukan ‘Imrannya.
Imran adalah suami yang luar biasa, karena bisa mendidik istri seperti itu.
Imran sudah lanjut usia tapi belum mempunyai anak, cerita ini tidak diceritakan detail di dalam Alquran, tapi kita bisa dapatkan dari cerita Nabi Muhammad SAW.
Ketika mereka sudah lanjut usia, mereka masih saja tetap berdoa dan bertawakal kepada Allah swt, dan hendaklah kita meneladani mereka.
Sampai-sampai bayi nya nanti dinazarkan utk menjadi ‘Abdullah (hamba Allah yang taat di Baitul Maqdis, di Palestina
Ini menggambarkan ketaatan kepada Allah, ia menazarkan anaknya menjadi hamba Allah yang berbakti sepenuhnya kepada Allah. Dan ternyata istri ‘Imran melahirkan seorang anak perempuan, kemudian berdoa :
“Ya tuhanku, aku telah melahirkan seorang anak perempuan”
Ia mengadu kepada Allah, padahal Allah yang menciptakan bayi tersebut, tapi begitulah, hamba yang dekat dengan Allah akan mengadu pada Allah☺
Dalam doanya disebutkan bahwa anaknya perempuan, karna yang diharapkan adalah anak laki-laki yang akan mewarisi bapaknya untuk berjihad, dst…
Lalu, apakah istri ‘Imran tidak dekat dengan Allah sehingga doanya tidak dikabulkan?
Apakah Allah tidak mengabulkan doanya?
Allah punya caranya sendiri, maka jangan mendikte Allah tapi mohon yang terbaik, Allah Maha Kuasa, Maha Mulia.
“Maka ketika melahirkannya, ia berkata, “Ya Tuhanku, aku telah melahirkan anak perempuan.” Padahal Allah lebih tahu apa yag ia lahirkan, dan laki2 tidak sama dg perempuan. “Dan aku memberinya nama MARYAM, dan aku mohon perlindunganMu utk nya dan anak cucunya dari (gangguan) setan yang terkutuk.” (Q.S. Ali Imran ayat 36)
Karena itu Maryam lahir tidak menangis.
Anak biasanya menangis saat lahir karna disentuh oleh syetan.
Do’a melihat bayi:
Aku mohon perlindungnmu ya Allah dari bayi ini dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna, dari segala godaan syetan dan gangguan binatang serta gangguan sorotan mata yg dapat membawa akibat buruk dari apa yang dilihatnya”
Kita ingin anak-anak kita dilindungi dari hal-hal ini,
Kelak lahir Isa as dari rahim Maryam yang suci,
Orang lanjut usia melahirkan Maryam, jika Allah berkehendak maka akan terjadi, maka jika belum diberi anak oleh Allah maka truslah berdoa, doa adalah pahala, doa adalah bentuk kesabaran, berat memang tapi Allah akan memberi yg terbaik, in syaa Allah
Diserahkannya pemeliharaan Maryam pada Zakaria
Maryam dimuliakan oleh Zakaria, dididik oleh Zakaria, ia diletakkan di kamar, Zakaria adalah suami dari adiknya istri ‘Imron, jadi keponakan
Riwayatnya ‘Imron meninggal dan Maryam diserahkan ke Zakaria.
Penyerahan Maryam ke Zakaria melalui proses
Suatu ketika Zakaria menemui Maryam, didapatinya ada makanan di dekat maryam,. Wahai Maryam darimana kamu dapatkan makanan itu? Padahal kamu tidak kemana2, lalu Maryam menjawab, “Makanan itu dr Allah”.
“Sesunggunya Allah memberi rizki pd hambaNya tanpa perhitungan”
“Hua min ‘Indillah”
Dari allah SWT
Sulaiman juga ketika mendapatkan anugrah luar bisa, ia mengatakan “Ini anugrah dr Allah swt”
Semoga kita bisa meneladani, setiap rejeki akan kita sebut2 sebagai rejeki dari Allah”
Panjang cerita mengenai maryam, intinya ibunya berazzam menginfakkan anak nya mnjd ‘Abdullah (hamba Allah). Maka hendaklah kita mencontoh, berdoa agar anak2 kita menjadi anak yg sholeh(ah). Aamiin
Dan bentuk tawakkal dari istri ‘Imran adalah menerima takdir dari Allah, saat ia menginginkan bayi lk2 tnyata dikasi bayi peprmpuan
Asuhan nabi Zakaria berdampak postif pada karakter Maryam, maka dari itu anak-anak kita jangan diserahkan ke tv, tapi penuh menjadi tanggung jawab kita, mendidik mereka dengan detail, aqidah mereka, terus di cek satu per satu, sampai kapan? Sampai kita dipanggil Allah SWT. Namun sebelum dipanggil Allah, kita titip anak kita “Ya Allah saya titip anak saya, saya ingin tidur” karna kita tidak tau apakah akan terbangun lagi setelah tidur.
Sekolah boleh, tapi itu hanya tambahan, kewajiban utama tetap pada orgtua
Karna itu kita harus banyak menggali nilai2 islam.
Pelajaran :
1. Apa yang menjadi keinginan imran anaknya mnjd abdullah seutuhnya
2. Ketabahan kesabaran istri imran dlm menerima takdir Allah
3. Asuhan zakaria sehingga karakter maryam bagus.
KISAH KELUARGA IBRAHIM
Allah maha kuasa untuk berbuat apa saja sekalipun hal itu melanggar undang-undang alam, karna toh alam itu sendiri Allah yg menciptakan.
Istri Ibrahim yang mandul akhirnya pada usia senja dikaruniai seorang anak yaitu Ismail,
Memahami ujian-ujian dari Allah yang datang anytime sesuai kehendak allah,
Ujian dari Allah datang tanpa diberi tahu waktunya sebelumnya dan kita harus siap. Berbeda dengan ujian di kampus, yang diberi tahu dulu waktunya sebelum ujian.
Siap hadapi ujian dari Allah dan lulus dari ujian tsb
Hidup dan mati yg Allah berikan kpd kita adalah dalam rangka menguji kita utk melihat siapa yg terbaik setelah diuji,
Tapi Allah ingin menguji keimanan Ibrahim melalui mimpinya.
Setelah terjadi dialog yang harmonis antara bapak dan anak, Ismail bersedia disemblih demi menjalani keta’atan pada Allah.
Kisah ini direkam dalam surat Ash – shaffat ayat 100-107