artikel

Mengenal Allah Lewat Ciptaan-Nya

Andy Noor Isnaini

Saat malam cerah, tengoklah langit dihiasi bulan dan bintang begitu indah. Atau saat siang yang hangat, bertamasya kita ke pantai memandangi hamparan birunya samudra nan luas seolah tanpa batas. Atau saat musim dingin, lembut dan putihnya salju membuat kita tergoda untuk sekedar menyentuh atau bermain-main di atasnya. Atau saat musim semi, betapa semarak taman-taman dipenuhi bunga bermekaran yang hanya setahun sekali terjadi. Apa yang terlintas di pikiran kita saat itu?

Sebagai seorang manusia yang berakal dan menyukai keindahan tentu kita akan kagum, takjub, terpesona. Tetapi sebagai seorang manusia yang beriman tak cukup hanya pada kekaguman semata. Karena sesungguhnya semua itu adalah ayat-ayat Allah yang tidaklah diciptakan kecuali dengan penuh hikmah. Sebagaimana firman-Nya:

وَمَا خَلَقْنَا السَّمَاءَ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا بَاطِلًا ۚ ذَٰلِكَ ظَنُّ الَّذِينَ كَفَرُوا ۚ فَوَيْلٌ لِلَّذِينَ كَفَرُوا مِنَ النَّارِ

Dan kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya tanpa hikmah. Yang demikian itu adalah anggapan orang-orang kafir; maka celakalah orang-orang kafir itu, karena mereka akan masuk neraka. [Shâd/38:27].

Kekaguman itu seharusnya membuat kita mengingat Allah, sang kreator tunggal semua keindahan itu. Sebagaimana firman-Nya yang lain:

إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ * الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Rabb kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.” [Ali ‘Imran/3:190-191].

Mari kita renungkan.

Siapa yang mampu menciptakan luasnya samudra dengan segala manfaatnya bagi manusia, kalau bukan Zat yang Maha Besar dan maha luas rahmatnya? Siapa yang mampu menciptakan langit dengan segala benda-benda yang menghiasinya, yang masing-masing mempunyai tempat peredaran dan perhitungan yang sangat akurat dan teliti, kalau bukan Zat yang Maha Benar dan Maha Teliti? Siapa yang mampu menciptakan indahnya hamparan rupa-rupa tetumbuhan beraneka warna, kalau bukan Zat yang Maha Indah dan Maha Pencipta?

Atau saat kita mengingat lagi penemuan-penemuan monumental sepanjang peradaban manusia. Atau saat kita mengikuti kemajuan teknologi yang dulu hanya mimpi tapi kini hampir tak ada yang tak terealisasi. Hukum-hukum dan teori-teori baru di berbagai disiplin ilmu terus bermunculan sebagai buah kecemerlangan pemikiran. Semua itu mungkin akan membawa kita pada kekaguman terhadap otak mereka yang telah menghasilkan itu semua.

Tetapi pernahkah kita memikirkan penciptaan otak itu sendiri? Otak manusia yang punya kemampuan luar biasa. Otak yang konon manusia paling jenius pun baru mengaktifkan 5 persen dari potensi sesungguhnya. Otak yang sanggup merekam 30 juz Al-Quran dan ribuan hadits, bahkan dalam usia yang masih sangat belia. Siapa yang mampu menciptakan alat secanggih itu lalu mengilhamkan ilmu pengetahuan kepadanya kalau bukan Zat yang Maha Sempurna dan maha luas ilmunya?

Ternyata tak perlu jauh-jauh karena ayat-ayat Allah itu juga ada dalam diri kita. Allah berfirman:

وَفِي الْأَرْضِ آيَاتٌ لِلْمُوقِنِينَ * وَفِي أَنْفُسِكُمْ ۚ أَفَلَا تُبْصِرُونَ

Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin, dan (juga) pada dirimu sendiri; maka apakah kamu tidak memperhatikan? [adz-Dzâriyât/51:20-21].

Syaikh Shalih bin Fauzan Al Fauzan mengatakan bahwa sudah menjadi kewajiban setiap muslim untuk meyakini bahwa apa yang ada di sekitarnya, di alam semesta, bahkan di dalam dirinya sendiri adalah mempunyai nilai dan mengandung hikmah yang luar biasa. Semua itu menunjukkan betapa besar dan agung Sang Penciptanya, Allah ‘Azza wa Jalla.

Saudaraku… Janganlah sampai kita lengah atau mengabaikan semua ayat-ayat yang telah nyata itu. Karena Allah juga telah memperingatkan dalam firman-Nya:

وَكَأَيِّنْ مِنْ آيَةٍ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ يَمُرُّونَ عَلَيْهَا وَهُمْ عَنْهَا مُعْرِضُونَ

Dan banyak sekali tanda-tanda (kekuasaan Allah) di langit dan di bumi yang mereka melaluinya, sedang mereka berpaling dari padanya. [Yûsuf/12 : 105]

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button